Selasa, 02 Agustus 2011

Pembalasan Nu'aiman

Suatu ketika Nu'aiman berangkat bersama Sayyidina Abu Bakar RA ke Bashrah (Irak) dalam satu perniagaan. Bersama mereka ikut juga Suwaidan, yang bertugas membawa perbekalan. Nu'aiman meminta kepada Suwaidan agar diberi makanan, tetapi Suwaidan enggan karena Abu Bakar sedang tidak ditempat.

"Tunggulah sampai Abu Bakar datang," katanya. Nu'aiman yang sedang bergurau 'mengancam': "Nantikanlah pembalasanku!"

Ia kemudian berkunjung ke beberapa orang, menawarkan kepada mereka untuk membeli hamba sahayanya dengan harga sangat murah, sambil memberi tahu kelemahannya, yaitu bahwa hamba sahayanya itu sering menyatakan dirinya seorang merdeka. Yang ditawari setuju, lalu mereka bersama Nu'aiman menuju ke tempat di mana Suwaidan sedang duduk.

Nu'aiman menunjuk kepadanya. Yang ditunjuk tentu saja enggan ikut kepada para pembelinya sambil menyatakan dirinya bukan hamba sahaya. Si pembeli bersikeras mengikatnya dan berkata, "Kami telah mengetahui sifatmu. Engkau suka mengaku seorang yang merdeka."

Untung saja Sayyidina Abu Bakar datang dan menyelesaikan persoalan. Nabi SAW yang diberitahu peristiwa di atas tertawa, bahkan sepanjang tahun dan setiap Beliau ingat atau diingatkan tentang peristiwa tersebut Beliau tertawa.

(sumber buku: Yang Ringan Yang Jenaka – M Quraish Shihab)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar